Rabu, 22 Oktober 2008

cerita fiksi penuh nilai budaya..

ingin berbagi pengalaman aja, beberapa tahun yang lalu aku sempet membeli buku judulnya "Gajah Mada" karya Langit Kresna Hariadi. ga tau ketika jalan-jalan sore di sebuah book store aku lihat buku ini dan langsung ingin membelinya..
gaya magnet yang menarikku itu ialah kata-kata Gajah Mada, mungkin karena sejak kecil dulu aku mengidolakan tokoh ini, sehingga kata ini dengan mudah mempengaruhiku.

bicara mengenai isi buku, buku ini sangat detail seolah-olah penulis "pak Langit" benar-benar berada disana di "Majapahit". gambaran mengenai lokasi alun-alun, istananya dan kondisi kota benar-benar detail. buku ini menceritakan tentang masalah kerajaan majapahit pada masa pemerintahan Raja Sri Jayanegara. dimana intrik dan politik perebutan kekuasaan terjadi dimasa itu, tokoh utama pada buku ini tentu saja Gajah Mada. dimana pada saat itu diceritakan Gajah Mada masih muda dan belum menjadi seorang patih, seperti yang dikenal sekarang ini dengan sebutan Patih Gajah Mada namun bermula sebagai seorang Bekel (pangkat didalam keprajuritan dibawah panglima). dengan kepandaian yang dimiliki Gajah Mada ini dengan cepat ia dipercaya untuk memimpin pasukan khusus dan elit yang beranggotakan sedikit prajurit namun sangat terlatih yang diberi nama pasukan Bhayangkara.
di lain tempat para Dharmaputra Wineshuka yang terdiri dari Ra Kuti, Ra Pangsa, Ra Tanca, Ra Banyak, Ra Wedeng dan Ra Yuyu berkomplot untuk melakukan pemberontakan pada Sri Jayanegara, berbagai cara mereka lakukan dari penghasutan kepada Tumenggung-tumenggung yang berpengaruh yang ada diwilayah Majapahit sampai membuat pasukan khusus yang anti kepada Raja yang membuat keluarga kerajaan termasuk dua orang putri Raja, Tunggadewi dan Rajadewi harus mengungsi meninggalkan istana.
ternyata Dharmaputra Wineshuka telah merancang kraman atau pemberontakan ini dengan sempurna, pasukan elit dibawah pimpinan Bekel Gajah Mada telah tersusup pengkhianat yang secara perlahan menggerogoti keutuhan pasukan bhayangkara. disini terlihat kecerdasan seorang Gajah Mada yang dapat membongkar penghianatan ini dengan cara yang unik, serta bagaimana Gajah Mada mati-matian membantu Sri Jayanegara meloloskan diri dari kejaran pasukan musuh.
saya sempat membandingkan kegagahan Gajah Mada ini dengan bermacam film import yang bertema hiroik seperti James Bond, Ramboo dan sejenisnya namun pada waktu dulu dan dengan menggunakan kekuatan pikiran atau kecerdasan dalam mengalahkan musuhnya bukan dengan alat yang serba canggih.
oia bagaimana akhir dari nasib Sri Jayanegara dan strategi apa yang dilakukan Bekel Gajah Mada serta apa sebenarnya motif dibalik pemberontakan itu dapat dibaca saja dibuku itu.. akan lebih seru serta sensasi yang lebih jika satu demi satu halaman kita baca dan merenungi nilai moral apa yang terkandung didalam cerita tersebut.

sebenarnya kita mempunyai jagoan dalam dalam negeri yang lebih berbudaya, andai kita semua lebih mencintai budaya kita akan banyak tokoh jagoan dalam negeri yang bisa menjadi idola dan panutan untuk generasi muda Indonesia...


Tidak ada komentar: